Selasa, 16 Juni 2009

Bambu Apus Untuk Bahan Anyaman

Bondowoso, Di tengan membanjirnya produk pabrikan alat rumah tangga, ternyata tidak menyebabkan perajin bambu terpinggirkan. Setidaknya itu terlihat di sentra kerajinan anyaman bambu di desa Grujugan Bondowoso. Salah satunya adalah Nursalim.

Perajin anyaman itu memanfaatkan bambu apus yang tumbuh subur di kebun dan halaman rumah warga setempat. Bambu apus dipilihnya, karena seratnya lembut sehingga mudah untuk dibentuk. Berusaha sejak 1997 silam, Nursalim tak lepas dari pasang surut berusaha. Namun dengan ketekunannya, hasil kerajinan anyaman bambu miliknya tak kalah dengan hasil pabrikan.

Kuncinya adalah menumbuhkan kreatifitas dengan mendesain model serta motif sesuai perkembangan jaman. "Saya memadukan model anyaman bambu dari perkembangan model di majalah-majalah dan perkembangan barang pecah belah buatan pabrik", ungkap Nursalim.

Anyaman bambu khas Grujugan Bondowoso itu menghasilkan berbagai produk seperti tas, hantaran buah, souvenir, kap lampu, dan lain-lain. Setiap bulan ia mampu memproduksi 800 buah dengan harga berkisar antara 20 hingga 60 ribu rupiah. Pasarnya di kawasan Bondowoso, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar