Selasa, 16 Juni 2009

Daun Singkong Sumber Inspirasi Perajin

Bondowoso, Singkong tak hanya bisa dijadikan bahan makanan seperti tape, namun pohon singkong mampu pula menginspirasi warga Bondowoso sebagai motof batik. Hasilnya cukup disuka semua kalangan, karena keseimbangan daun singkong yang tampak indah walau dikombinasi denga berbagai motf dan tren kontemporer.

Pohon singkong memang mudah didapat di Kabupaten Bondowoso. Warga biasanya menanamnya di kebun atau halaman rumah. Maklum, singkong sendiri dijadikan bahan baku utama pembuatan tape singkong yang merupakan makanan khas Kabupaten Bondowoso.

Namun bagi Didik Astiawan, perajin batik warga desa Sumbersari Bondowoso, singkong juga menjadi sumber inspirasi motif batiknya. Inspirasi itu muncul tahun 1980 silam, ketika para perajin batik berkiblat pada motif khas daerah lain, seperti Solo, Jogja, Lasem dan Madura.

"Batik motof singkong itu luwes, cocok dipadu padankan dengan gaya klasik maupun komtemporer sekalipun", jelas Didik. Motif singkong tampak indah jika digunakan untuk sajadah, mukena, korden, pakaian adat, dan pakaian tren masa kini. Batik tulis motif daun singkong berbahan katun dijual dengan harga 200 hingga 500 ribu rupiah, sedang yang berbahan kain sutra harganya mencapa dua juta rupiah per potong. Motif batik khas Bondowoso itu kini menjawab ragam tanya, jika Bondowoso bukan lagi ajang persinggahan hasil perajin batik dari daerah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar